Ceramah Agama : Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H
Lokasi : Masjid Baiturrahman Kompleks Pertamina Tanjung Uban
Penceramah : Drs. H. Erizal Abdullah MH
Penyelenggara : Badan Dakwah Islam Pertamina
Lokasi : Masjid Baiturrahman Kompleks Pertamina Tanjung Uban
Penceramah : Drs. H. Erizal Abdullah MH
Penyelenggara : Badan Dakwah Islam Pertamina
Tahapan kehidupan
Manusia, Allah pertemukan manusia dalam
ikatan yang suci “Mitsaqon Gholizho” yang disebut dengan Pernikahan, dari ikatan yang suci itu
maka lahirlah kita yang tadinya tidak ada menjadi ada,maka Allah jadikan kita
hidup, tapi ingat “Summa Yumi tukum Summa
yuhyikum” setelah tahapan kehidupan ini akan ada tahapan-tahapan lagi yang
akan kita lalui yaitu yang disebut dengan Kematian “kullu nafsin dzaiqotul maut” setiap yang bernyawa pasti akan mati, mati
yang tidak tahu kapan dan di mana. Kemudian Allah akan Hidupkan kita kembali,
dan lalu “summa ilaihi turja’ aun” (dan kepada-Nya lah semua akan dikembalikan).
Sekarang
persoalannya kita masih hidup diatas dunia ini, apakah hidup kita di dunia ini
dibiarkan bebas, lalu kita tidak mendapatkan sanksi atas apa yang kita perbuat.
Maka ada 2 hal yang harus kita jaga dalam
hidup dan kehidupan kita ini yaitu:
- Menjaga Habluminallah, menjaga hubungan kita dengan Allah SWT dan.
- Menjaga Habluminannas , menjaga Hubungan kita dengan sesama Manusia
Rasullullah SAW,
menjelang beliau di jemput Malaikat Maut Izroil, saat itu mejelang shalat subuh
Rasul dalam keadaan sakit, Bilal telah mengumandangkan Adzan, para sahabat
telah melaksanakan shalat sunnah, tinggal melaksanakan shalat subuh lalu mereka
bertanya-tanya kemana Rasul, sahabat mendatangai Rasul dan bertanya mengapa
rasul tidak ke masjid, Rasul menjawab: “saya dalam keadaan sakit, lalu untuk
menggantikan saya tunjuk saja sahabat saya Abu Bakar.”
Begitu disampaikan
kepada Abu bakar, apa kata abu bakar, saya tidak berani menggantikan Rasul
menjadi imam pada saat beliau masih hidup, lalu datang beberapa sahabat memapah
beliau untuk datang ke Masjid, dan dalam keadaan sakit Rasullullah Saw
mengimami shalat subuh.
selesai shalat
subuh itu, Rasul bertanya kepada para Sahabat :, “ Wahai
sahabat-sahabatku, Rasanya sudah ada tanda-tandanya kita akan berpisah, Mungkin
saya akan pergi menghadap Allah SWT karena itu apabila diantara kalian ini ada
uangnya yang saya pinjam dan belum saya bayar, ada ucapan saya yang menginggung
perasaan, ada tingkah laku saya yang menyakitkan, maka pada saat ini silahkan
disampaikan kepada saya dan kalau memang ada perbuatan saya yang menyakiti
dalam hal fisik maka saat ini silahkan dibalas”. Rasul berbicara
seperti itu didepan para Jemaah, apa
reaksi para Jemaah pada waktu itu, Jemaah mengatakan: “ya Rasullullah engkau adalah tauladan kami, engkau adalah panutan kami,
tidak ada ucapanmu yang menyinggung perasaan kami, tidak ada perbuatanmu yang
menyakiti hati kami”, Rasul bertanya lagi kepada yang lain, dengan
mengulangi lagi peryantaan yang sama, akhirnya datang satu orang mengacungkan
tangannya mengatakan pada Rasulullah SAW, “Ya
Rasul saya dulu pernah kamu pukul”, para sahabat menengok dan mengatakan
kepada orang tersebut, Kurang ajar orang ini, berani-beraninya berkata pernah
dipukul oleh Rasul, Rasul itu panutan kita, rasul itu yang sedang sakit
sekarang, berani-beraninya minta balas kepada Rasul. Ternyata yang menacungkan
tangan itu adalah Ukasyah. Kemudian datang Abu Bakar lalu berkata, izinkan
saya saja yang dipukul jangan engkau ya Rasul, Lalu apa kata Rasul, Minggirlah engkau Abu Bakar, karena saya
yang bersalah, biarlah saya yang dipukul, datang lagi umar bin Khatab, lalu
kata Rasul, Umar ini saya yang melakukan kesalahan biarlah saya yang mendapat
balas, kemudian majulah Ukasyah tadi menuju kedekat Rasul, lalu berkata kepada
rasul :” Ya Rasullullah pada saat engkau
memukul saya, status saya masih sebagai budak, saya hanya menggunakan celana
saya tidak mengenakan baju pada waktu itu ya Rasullullah, karena itu saya ingin
menuntut balas namun dengan kondisi yang sama”, makin Geram Jemaah Pada
Waktu Itu, apa kata Rasul : kalau memang seperti itu saya akan melepaskan baju,
silahkan kamu Balas, namun apa yang terjadi, ternyata ini adalah akal-akalan Ukasyah
karena dia tidak bisa menyentuh Rasullullah maka dia ambil kesempatan, dia
peluk Rasulullah, dia cium kening Rasulullah dan menangis sejadi-jadinya karena
dia cinta kepada Rasulullah, lalu apa kata Rasul, wahai para Hadirin Sekalian
Barang siapa yang ingin melihat penghuni surga maka inilah dia.
Dua hal yang
dapat kita ambil dari sini :
- Bagaimana
Rasullulah SAW menjaga hubungannya dengan manusia, dia tidak mau menghadap
Allah, kalau dia masih mempunyai kesalahan dengan orang lain karena apabila
kita telah meghadap Allah SWT lalu dihisab maka kesalahan-kesalahan kita akan
menghalangi pahala-pahala pada saat kita berbuat baik di atas dunia ini.
Dalam salah satu hadist yang cukup panjang yang
kira-kira maksudnya seperti ini : “tahukah
kalian apa yang dimaksud dengan bangkrut itu”,kata nabi, para sahabat pada
waktu itu menjawab, “orang yang bangkrut
itu adalah orang yang punya usaha lalu modalnya habis” lalu kata Nabi SAW ,
“bangkrut itu bukan seperti itu sahabat-sahabatku,
orang yang bangkrut dari kalangku adalah orang yang datang menghadap Allah SWT,
dengan segala amal kebajikannya, dia datang dengan membawa pahala sedekah, dia datang
dengan membawa pahala Shalat, dia datang dengan membawa amal solehnya tetapi
pada saat dia menghadap Allah SWT, saat dia meninggal dia belum meminta Maaf
kepada saudara-saudaranya yang dia sakiti Hatinya”.
Maka apapun kita, kalau kita pernah menyakiti hati
orang lain dan belum sempat meminta Maaf maka pada saat nanti kita diakhirat
kelak kita datang dengan membawa segala amal kebajikan kita tetapi pada saat
itu setelah dihitung dan ditimbang mana yang lebih besar atara pahala keajikannya
dengan pahala kejahatannya “ Faman ya’mal
mits qolla dharotin qhoiron yaroh, waman ya’mal mits qolla dharotin syairon
yaroh “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula.
Dan setelah ditimbang besarlah amal kebaikannya, lalu
setelah akan masuk surga datang lah orang lain yang menuntut kejahatan yang
pernah dia lakukan di dunia karena belum meminta maaf, lalu berulang ulang
seperti itu dan akhirnya beratlah amal kejahatannya. Ini lah yang di maksud Bankrut oleh Rasulullah SAW.
Itulah Rasullulah walaupun beliau manusia yang paling
baik, manusia yang paling mulia namun sebelum beliau wafat beliau meminta maaf
kepada manusia.
Oleh karena sudah sepantasnya kita
senantiasa Bershalawat kepadda beliau, karena Allah dan para malaikat juga
bershalawat kepada Beliau.
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Rasulullah SAW dari masa kecilnya merupakan manusia
yang mandiri, dari dalam kandungan ayah Rasulullah sudah wafat, saat beliau
balita ibunda Rasulullah wafat lalu dia tinggal dengan Pamannya. Umur 6 tahun
dia sudah mengembala kambing, dia hidup mandiri. Ketauladanan nabi dalam hal
memberikan contoh dari saat beliau masih kecil hingga beliau dewasa dan menjadi
pemimpin perlu kita tanamkan kepada Anak-anak kita.
- Habulminaallah
Nabi, Hubungan Nabi kepada Allah SWT, dalam sebuah hadist yang cukup
panjang diceritakan pada saat nabi tidur bersama istrinya Aisyah pada saat
lewat tengah malam Aisyah Bangun kemudian dia meraba ke sebelah kosong, lalu
dia tengok ternyata Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat sunnah Tahajud,
karena masih malam Aisyah tidur lagi kemudian saat terbangun ternyata nabi
masih melaksanakan shalat, lalu Aisyah berbicara kepada nabi, “ya Rasulullah mengapa rasulullah Shalat
dari tengah malam hingga pagi, bukankan sudah dijanjikan oleh Allah engkau
masuk kedalam surga, kenapa engkau shalat hingga kakimu bengkak”, Apa jawab
Nabi Muhammad SAW, Rasul Mengatakan : “apalah
aku ‘abdan syakuro’ apakah tidak pantas wahai Aisyah saya ini menjadi Hamba-Mu
(Allah) yang bersyukur”.
Lalu siapa
diantara kita yang dijamin masuk surga, tidak ada diantara kita yang dijamin
masuk surga, tergantung amal ibadah yang dilaksanakan.
Sebuah analogi
: agaplah kita sudah di jamin lulus di sebuah universitas tanpa tes,a pakah
kita masih perlu untuk belajar ?. tentu kita masih sangat perlu untuk belajar,
karena barang kali sampai di sana kita masih banyak kekurangan.
“Semakin
bertambah ilmuku, semakin tahu aku dengan kebodohanku”, kata Imam Malik.
Maka itulah
Rasulullah, meskipun sudah dijamin masuk surga beliau masih terus beribadah
secara maksimal karena Beliau ingin senantiasa menjadi manusia yang bersyukur.
Tidak ada
Garansi bagi kita untuk masuk surga, karena itu jagalah selalu hubungan kita
dengan Allah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kita harus mendekatkan
diri dengan Allah SWT terutama dengan ibadah Shalat, karena shalat ini bukan saja identitas
kita sebagai seorang muslim, tetapi shalat ini juga yang membedakan kita antara
umat islam dengan orang kafir. Shalat adalah tiang agama, maka jangan kita
lalai, jangan kita Tinggalkan.
“Wama
kholaqtul jinna wal insani illa liya'budun “ yang artinya , “dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
untuk berikadah kepada- Ku”
Dan semua itu
sudah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang kita cintai.
Semoga
Bermanfaat.
2 komentar:
bagus pencerahan nya
Ya Terima kasih mas Abujavas, itung2 belajar Nulis.
Posting Komentar