Minggu, 29 Juli 2012

Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433 H

Ceramah Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433 H

Penceramah : Ustd. Abdullah Sunono
Lokasi : Gedung Wisuda Kampus AKAMIGAS STEM Cepu, Jawa Tengah
Hari / Tanggal : Rabu , 16 Juli 2012

Pembuka

Alhamdulillah di pagi menjelang siang ini kita bisa berjumpa di Pertemukan Oleh Allah SWT di rungan yang cukup nyaman ini, janji dari Allah SWT :  

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7) 

Apabila kita Pandai besyukur maka akan di Tambah-Tambah oleh Allah SWT, namun apabila kita tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah di Anugrahkan Oleh Allah SWT kepada kita maka Allah Sudah Berjanji bahwasannya Nitmat yang sudah Ada akan di rubah oleh Allah SWT menjadi Adzab yang sangat pedih.

Rasullullah SAW mengajari kita bagaimana bersyukur kepada Allah SWT, salah satunya Beliau tekun beribadah yang mana Rasullullah SAW bila Shalat Malam sampai basah pipinya dengan Air Mata.

 Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam beribadah sampai beliau kakinya bengkak-bengkak, Sayidah Aisyah istrinya berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau beribadah sampai seperti itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosamu?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?” 
Nabi Muhammad yang sudah diampuni Dosa-dosanya pun Masih melaksanakan shalat, Maka tidak ada alasan bagi Manusia untuk tidak melaksanakan shalat. 
Mudah-mudahan kita yang hadir di pertemuan ini di masukkan sebagai Hamba Allah yang pandai bersyukur

Isi Ceramah

Apa yang membedakan Ibadah Ramadhan dengan Ibadah-Ibadah lainnya Dalam Rukun Islam Puasa ada di urutan no 3 
1. syahadat
2. shalat
3. Puasa
4. zakat
5. Haji

Lalu Apa yang membedakan Ibadah Puasa dengan Ibadah-Ibadah lainnya..? Ibadah-ibadah lain Bisa terlihat dalam pelaksanaannya, Syahadat, shalat, Zakat, Haji semua terlihat dalam pelaksanaannya. Namun berbeda dengan dengan Puasa dalam pelaksaannya tidak terlihat. Bila Kita Mencari Ciri-ciri Puasa, maka tidak akan diketemukan apapun mengenai ciri-ciri puasa tersebut, 

yang sering kita dengar mungkin antara lain :

1. Badan lemas, di rumah sakit banyak yang lemas tapi tidak puasa, di luar rumah sakit banyak juga yang badannya lemas tapi tidak puasa maka badan lemas tidak bisa di jadikan ciri-ciri orang puasa karena banyak juga yang badannya sehat bugar tetapi dia puasa. 
2. Bau mulut itu hanya masalah kesehatan mulut, banyak yang tidak puasa tapi mulutnya juga bau dan ini pun tidak bisa di jadikan ciri-ciri puasa. 

Puasa adalah satu-satunya ibadah yang hanya sang hamba dengan Sang Khaliknya yang Tau, bahkan apabila kita terlupa saat puasa maka tidak menjadi batal puasa kita, lalu apa perbedaan lupa dan tidak lupa ?, itu hal yang tidak bisa di ketahui oleh orang lain, hanya orang yang bersangkutan dan Allah SWT yang tahu. 

Sehingga Rasullullah bersabda dalam Hadis Qudsi :

“Segala amal kebaikan manusia adalah untuknya; satu kebaikan akan dibalas sepuluh hingga 700 kali-lipat. Allah SWT berfirman ‘Kecuali puasa krn ia adl milikKu dan Aku pula yg akan membalasnya ia meninggalkan syahwatnya makanan dan minumannya karena Aku’.

Perbedaan puasa sunnah dengan puasa Ramadhan adalah puasa Ramadhan harus membulatkan niat barang siapa yang tidak membulatkan niatnya sebelum adzan subuh maka tidak sah puasanya, sedangkan puasa sunnah tidak harus membulatkan niat sebelum fajar atau adzan subuh, puasa sunnah bila diniatkan di sianghari dan memang yang bersangkutan tidak makan minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh maka sah baginya puasa sunah dengan niat di pertengahan atau siang hari. 

Beliau bersabda, yang artinya :

“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian utk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka….” (HR. Ahmad) 

Yang menjadi tolak ukur akan berhasilnya Ramadhan seseorang adalah bisa di liat saat akan datangnya Bulan Ramadhan, apakah kita gembira akan kedatangan Ramadhan atau malah merasa resah dengan datangnya Ramadhan. Orang-orang yang merasa resah dengan datangnya Ramadhan maka dapat di prediksi yang di persiapkan adalah hal-hal yang tidak bermanfaat seperti video Game, kartu, komik, dan biasanya akan merasa sangat gembira bila Ramadhan sudah berakhir.

*********************************************************************

Di sela-sela ceramah Ustd Menyelipkan Lelucon :

Pada Suatu hari ada seorang pemburu yang menemukan mangsa namun ternyata ada seekor harimau yang juga mengincar mangsa tersebut, setelah berfikir panjang maka sang pemburu memilih untuk mengalah dan berlari, namun apa yang terjadi sang Harimau berfikir kalau cuma masalah berlari aku jagonya, lalu sang Harimau itupun mengejar sang Pemburu, berlari sekuat tenaga akhirnya sang perburu terjebak di sebuah tepi jurang, jurang yang sangat dalam, sang pemburupun akhirnya pasrah lalu dia duduk sambil memejamkan mata lalu berdoa " ya Allah moga-moga sang harimau tidak mau memangsa saya ya Allah, ya Allah bantu hamba agar ada yang membantu hamba" setelah lama berdoa dengan mata terpejam sang pemburu tidak merasakan serangan dari sang Harimau, sang pemburu merasa bahwa doanya dikabulkan, namun setelah membuka mata, sang pemburu mendapati sang Harimau ternyata Duduk berada di sampingnya. 
lalu sang pemburu bertanya kepada sang Harimau, "Apa yang kamu lakukan, kamu tidak berniat memangsaku,..?"
lalu sang Harimau menjawab, "maaf aku juga sedang berdoa, Doa sebelum Makan".

*********************************************************************

Ketika Puasa itu yang di tangani ada dua, yang sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW :

"Beri aku jaminan terhadap dua hal terhadap dalam diri kalian yang pertama apa yang ada di antara dua pipimu yaitu mulut, dan apa yang ada di antara dua pahamu yaitu kemaluan, beri jaminan dua hal tersebut maka aku jamin kalian masuk surga". 

1. Mulut yaitu sesuatu yang masuk kedalam mulut dan sesuatu yang keluar dari Mulut. 

Apa yang masuk yaitu makanan dan minuman, saat puasa mereka meninggalkan makanan karena Allah SWT dan Meninggalkan Minuman karena Allah SWT dan kelebihan bulan Ramadhan bukan hanya meninggalkan yang haram tapi juga yang Halal juga harus berhati-hati menunggu saatnya tiba. 
maka orang yang puasa itu sangat sensitive terhadap waktu, terutama waktu akan berbuka, ( canda Ustad ) he2..!

Haram ada dua
       1. Haram dari jenisnya / kandungannya
       2. Haram karena cara mendapatkannya

2. Yang keluar dari mulut, yaitu omongan. jangan menggunjingkan orang lain. mebicarakan kejelekan orang lain yang kalau di orang yang bersangkutan tau maka orang yang bersangkutan akan menjadi malu.

Bahkan kita di ajarkan memiliki sikap seperti Rasul saat Dakwah di Kota Thaif,

Ketika Rasulullah s.a.w tidak bisa mengharapkan sesuatu apa pun dari mereka ,maka beliau pergi meninggalkan tempat tersebut. Tetapi orang-orang di kota tersebut telah menyuruh para pemudanya agar mengikuti Rasulullah s.a.w dan mengganggunya,mengejeknya, serta melemparinya dg batu. Sehingga kedua belah sendal beliau penuh dg cucuran darah. 

Dalam keadaan seperti inilah Rasulullah s.a.w kembali dari Thaif. Dalam perjalanan pulang beliau menjumpai suatu tempat yg dirasa aman dari kejahatan orang-orang tersebut,maka Rasulullah s.a.w berdoa kepada Allah s.w.t: "Ya Allah,aku mengadukan kepada-Mu akan lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku pada pandangan manusia. Wahai yang Maha Rahim dari sekalian rahimin. Engkaulah Tuhanya orang-orang yg merasa lemah,dan Engkaulah Tuhanku, kepada siapakah Engkau serahkan diriku. Kepada musuh yg akan menghinaku ataukah kepada keluarga yg Engkau berikan kepadanya urusanku,tidak ada keberatan bagiku asal saja aku tetap dalam keridhaan-Mu. Dalam pada itu 'afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu Yang Mulia yg menyinari seluruh langit dan menerangi semua yg gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku adzab-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadukan urusanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan melalui Engkau." 

Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah s.a.w. sehingga jibril a.s datang dan memberi salam kepada beliau,dan berkata, "Allah s.w.t mengetahui apa yg terjadi dalam pembicaraanmu dg kaummu, dan Allah mendengar jawaban mereka terhadapmu, dan Dia telah mengutus satu malaikat yg bertugas mengurusi gunung-gunung kepadamu untuk melaksanakan apa saja perintah yg diinginkan olehmu." Setelah malaikat itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah s.a.w. ia berkata, "Apa yg engkau perintahkan akan saya lakukan. Jika engkau suka, saya sanggup membenturkan kedua gunung di samping kota ini bertubrukan sehingga akan mengakibatkan siapa saja yg tinggal di antara keduanya mati tertindih.Kalau tidak, apa saja hukuman yg engkau inginkan, saya siap melaksanakanya." 

Rasulullah s.a.w. yg mempunyai sifat pengasih dan mulia itu menjawab,"Saya hanya berharap kepada Allah s.w.t. Jika mereka tidak menjadi muslim ,semoga pada suatu saat nanti anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yg menyembah dan beribadah kepada-Nya."

 ***************************************************************

Puasa akan mengajarkan kita sabar, bahkan apabila ada yang mengajak bertengkar maka kita di ajarkan untuk menjawab. saya sedang puasa. Puasa mengajarkan kita untuk meningkatkan derajat. Kalau ada teman kita marah-marah, lalu kita juga marah-marah maka sama saja, kalau ada teman kita menghina kita lalu kita balas menghina maka itu berarti sama saja, kita di ajarkan untuk mendoakan kebaikan untuk orang terebut. 

3. Puasa menahan syahwat kita, kita yang punya Istri juga di ajarkan untuk menjaga syahwat. 

Puasa menimbulkan sikap kehatian-kehatian dan itulah yang di sebut dengan takwa.
 
Umar bin Khattab ra, pernah bertanya kepada sahabat Ubai bin Ka’ab ra, apa yang dimaksud dengan taqwa .Ubai berkata ”Pernahkah kamu berjalan di sebatang jalan yg dipenuhi onak dan duri ” Umar menjawab ”Ya, pernah” Ubai bertanya lagi ”Apa yg kamu lakukan ketika itu ” Umar berkata ”Aku berhati-hati dan bersungguh-sungguh” Berkata Ubai ”Itulah taqwa ”

itulah yang disebut dengan takwa. sama seperti orang yang masuk kawah candradimuka, dalam pelaksanaannya memang sulit tetapi hasilnya akan sangat terlihat. 

Puasa di harapkan melatih diri menjadi orang yang Takwa.

Semoga Kita Menjadi orang yang bertaqwa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

PeSona SeBuaH AmaNah © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates